Thursday, June 26, 2008

SURVIVAL

SURVIVAL

Mengapa Ada Survival

Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :
Keadaan alam (cuaca dan medan)
Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)

Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)

Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita sendiri.



Definisi Survival

Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yang akan kita bahas di sini hanyalah menurut versi pencinta alam

S : Sadar dalam keadaan gawat darurat

U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah

R : Rasa takut dan putus asa hilangkan

V : Vitalitas tingkatkan

I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya

V : Variasi alam bisa dimanfaatkan

A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya

L : Lancar, slaman, slumun, slamet

Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival tsb, agar dapat membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu istilah "STOP" yang artinya :

S : Stop & seating / berhenti dan duduklah

T : Thingking / berpikirlah

O : Observe / amati keadaan sekitar

P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan



Kebutuhan survival

Yang harus dipunyai oleh seorang survivor

1. Sikap mental

- Semangat untuk tetap hidup

- Kepercayaan diri

- Akal sehat

- Disiplin dan rencana matang

- Kemampuan belajar dari pengalaman

2. Pengetahuan

- Cara membuat bivak

- Cara memperoleh air

- Cara mendapatkan makanan

- Cara membuat api

- Pengetahuan orientasi medan

- Cara mengatasi gangguan binatang

- Cara mencari pertolongan

3. Pengalaman dan latihan

- Latihan mengidentifikasikan tanaman

- Latihan membuat trap, dll

4. Peralatan

- Kotak survival

- Pisau jungle , dll

5. Kemauan belajar

 

Langkah yang harus ditempuh bila anda/kelompok anda tersesat :

Mengkoordinasi anggota
Melakukan pertolongan pertama
Melihat kemampuan anggota
Mengadakan orientasi medan
Mengadakan penjatahan makanan
Membuat rencana dan pembagian tugas
Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia kuar
Membuat jejak dan perhatian
Mendapatkan pertolongan


Bahaya-bahaya dalam survival

Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :

1. Ketegangan dan panik

Pencegahan :

- Sering berlatih

- Berpikir positif dan optimis

- Persiapan fisik dan mental

2. Matahari / panas

- Kelelahan panas

- Kejang panas

- Sengatan panas

Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas :

- Penyakit akut/kronis

- Baru sembuh dari penyakit

- Demam

- Baru memperoleh vaksinasi

- Kurang tidur

- Kelelahan

- Terlalu gemuk

- Penyakit kulit yang merata

- Pernah mengalami sengatan udara panas

- Minum alkohol

- Dehidrasi

Pencegahan keadaan panas :

- Aklimitasi

- Persedian air

- Mengurangi aktivitas

- Garam dapur

- Pakaian :

- Longgar

- Lengan panjang

- Celana pendek

- Kaos oblong

3. Serangan penyakit

- Demam

- Disentri

- Typus

- Malaria

4. Kemerosotan mental

Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris

Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah

Keadaan lingkungan mencekam

Pencegahan : Usahakan tenang

Banyak berlatih

5. Bahaya binatang beracun dan berbisa

Keracunan

Gejala : Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang

mencret, kejang-kejang seluruh badan, bisa pingsan.

Penyebab : Makanan dan minuman beracun

Pencegahan : Air garam di minum

Minum air sabun mandi panas

Minum teh pekat

Di tohok anak tekaknya


6. Keletihan amat sangat

Pencegahan : Makan makanan berkalori

Membatasi kegiatan
7. Kelaparan

8. Lecet

9. Kedinginan

Untuk penurunan suhu tubuh < 30° C bisa menyebabkan kematian



Membuat Bivak (Shelter)

Tujuan : untuk melindungi dari angin, panas, hujan, dingin

Macam :

Shelter asli alam

Gua : Bukan tempat persembunyian binatang

Tidak ada gas beracun

Tidak mudah longsor
Shelter buatan dari alam

Shelter buatan

Syarat bivak :

Hindari daerah aliran air

Di atas shelter tidak ada dahan pohon mati/rapuh

Bukan sarang nyamuk/serangga

Bahan kuat

Jangan terlalu merusak alam sekitar

Terlindung langsung dari angin



Mengatasi Gangguan Binatang

a. Nyamuk

Obat nyamuk, autan, dll

Bunga kluwih dibakar

Gombal dan minyak tanah dibakar kemudian dimatikan sehingga asapnya bisa mengusir nyamuk

Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk

b. Laron

Mengusir laron yang terlalu banyak dengan cabe yang digantungkan

c. Lebah

Apabila disengat lebah :

Oleskan air bawang merah pada luka berkali-kali

Tempelkan tanah basah/liat di atas luka

Jangan dipijit-pijit

Tempelkan pecahan genting panas di atas luka

d. Lintah

Apabila digigit lintah :
Teteskan air tembakau pada lintahnya
Taburkan garam di atas lintahnya
Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya

Taburkan abu rokok di atas lintahnya

e. Semut

Gosokkan obat gosok pada luka gigitan

Letakkan cabe merah pada jalan semut

Letakkan sobekan daun sirih pada jalan semut

f. Kalajengking dan lipan

Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun keluar

Ikatlah tubuh di sebelah pangkal yang digigit

Tempelkan asam yang dilumatkan di atas luka

Bobokkan serbuk lada dan minyak goreng pada luka

Taburkan garam di sekeliling bivak untuk pencegahan
g. Ular

Pembahasan lebih lanjut dalam materi EMC


Membuat Perangkap (Trap)

Macam-macam trap :

Perangkap model menggantung

Perangkap tali sederhana

Perangkap lubang jerat

Perangkap menimpa

Apace foot share

Bahan :

tali/kawat

Umpan

Batang kayu

Cabang pohon


Membaca Jejak

Jenis :

Jejak buatan : dibuat oleh manusia

Jejak alami : tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan

Jejak alami biasanya menyatakan tentang :

Jenis binatang yang lewat

Arah gerak binatang

Besar kecilnya binatang

Cepat lambatnya gerak binatang

Membaca jejak alami dapat diketahui dari :

Kotoran yang tersisa

Pohon atau ranting yang patah

Lumpur atau tanah yang tercecer di atas rumput


Air

Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 – 30 hari tanpa makan, tapi orang tsb hanya dapat bertahan hidup 3 - 5 hari saja tanpa air.

Air yang tidak perlu dimurnikan :

Hujan

Tampung dengan ponco atau-daun yang lebar dan alirkan ke tempat penampungan

Dari tanaman rambat/rotan

Potong setinggi mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang menetes dapat langsung ditampung atau diteteskan ke dalam mulut

Dari tanaman

Air yang terdapat pada bunga (kantung semar) dan lumut

Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu :
Air sungai besar
Air sungai tergenang
Air yang didapatkan dengan menggali pasir di pantai (+ 5 meter dari batas pasang surut)
Air di daerah sungai yang kering, caranya dengan menggali lubang di bawah batuan
Air dari batang pisang, caranya tebang batang pohon pisang, sehingga yang tersisa tinggal bawahnya lalu buat lubang maka air akan keluar, biasanya dapat keluar sampai 3 kali pengambilan


Makanan

Patokan memilih makanan :

Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia

Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok

Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawo

Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan-lengan-bibir-lidah, tunggu sesaat. Apabila aman bisa dimakan

Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam

Hubungan air dan makanan

Untuk air yang mengandung karbohidrat memerlukan air yang sedikit

Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan

Makanan yang mengandung protein butuh air yang banyak

Tumbuhan yang dapat dimakan

Dari batangnya :

Batang pohon pisang (putihnya)

Bambu yang masih muda (rebung)

Pakis dalamnya berwarna putih

Sagu dalamnya berwarna putih

Tebu

Dari daunnya :

Selada air

Rasamala (yang masih muda)

Daun mlinjo

Singkong

Akar dan umbinya :

Ubi jalar, talas, singkong

Buahnya :

Arbei, asam jawa, juwet

Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya :

Jamur merang, jamur kayu

Ciri-ciri jamur beracun :

Mempunyai warna mencolok

Baunya tidak sedap

Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning

Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan

Bila diraba mudah hancur

Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya

Tumbuh dari kotoran hewan

Mengeluarkan getah putih

Binatang yang bisa dimakan

Belalang

Jangkrik

Tempayak putih (gendon)

Cacing

Jenis burung

Laron

Lebah , larva, madu

Siput

Kadal : bagia belakang dan ekor

Katak hijau

Ular : 1/3 bagian tubuh tengahnya

Binatang besar lainnya

Binatang yang tidak bisa dimakan

Mengandung bisa : lipan dan kalajengking

Mengandung racun : penyu laut

Mengandung bau yang khas : sigung


Api

Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan panas yang dihasilkan merata.

Dengan lensa / Kaca pembesar

Fokuskan sinar pada satu titik dimana diletakkan bahan yang mudah terbakar.

Gesekan kayu dengan kayu.

Cara ini adalah cara yang paling susah, caranya dengan menggesek-gesekkan dua buah batang kayu sehingga panas dan kemudian dekatkan bahan penyala, sehingga terbakar

Busur dan gurdi

Buatlah busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu atau parasut, gurdikan kayu keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dan sediakan bahan penyala agar mudah tebakar.

Bahan penyala yang baik adalah kawul terdapat pada dasar kelapa, atau daun aren


Survival kit

Ialah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam perjalanan :

Perlengkapan memancing

Pisau

Tali kecil

Senter

Cermin suryakanta, cermin kecil

Peluit

Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air

Tablet garam, norit

Obat-obatan pribadi

Jarum + benang + peniti

dll

Materi Diklat COMPESASSER ATMI Solo

DASAR DASAR PETA KOMPAS UNTUK ORIENTASI

DASAR DASAR PETA KOMPAS
UNTUK ORIENTASI

Sumber : MATALA BIOGAMA


Bagi seorang pecinta alam, adalah biasa bergelut dengan alam baik itu alam pegunungan ataupun alam rimba belantara. Dalam bergelut dengan alam, khususnya alam pegunungan, sudah selayaknya seorang pecinta alam mengenal peta yang menggambarkan kondisi fisik derah pegunungan. Karena dgn menggunakan peta sedikit banyak akan membantu dalam suatu perjalanan baik itu pada kegiatan pendakian ataupun pada saat belajar orientasi medan.

Dasar dasar yang harus diketahui untuk orientasi medan:

1. Memahami peta

Peta yang digunakan untuk orientasi medan adalah peta topografi, yaitu peta yang menyajikan gambaran relief permukaan bumi. Relief bumi pada peta topografi digambarkan dalam bentuk garis garis yang disebut garis contour. Atau dengan kata lain garis contour adalah garis yang menghubungkan tempat tempat pada ketinggian yang sama. Yang harus dipahami dalam membaca peta topografi adl mengartikan bentuk bentuk garis contour dengan benar, apakah bentukan itu berupa punggungan, lembah,jurang, sungai,sehingga akan dapat diperoleh informasi tentang tinggi rendahnya suatu tempat, bentuk, kedalaman, perkiraan kemiringan, dan sebagainya. Hal hal tersebut mutlak dikuasai sebagai dasar dalam orientasi.

Tak kalah pentingnya adalah memahami skala peta. Ini adalah penting, karena dari skala peta akan diketahui perbandingan antara kondisi di peta dengan kondisi medan yang sebenarnya. Contoh : Skala 1 : 25.000; berarti 1 cm di peta sama dengan 250 meter di medan yang sebenarnya. Selanjutnya antara skala peta, garis contour dengan medan yang sebenarnya dapat diperbandingkan. Maka sedikit banyak akan dapat diinterpretasikan keadaannya, agar kita tidak keliru dalam orientasi medan. Sebab kadang kadang pada daerah yang kita perkirakan tergambar dalam peta(pada contour), ternyata belum tergambar karena keliru dalam merperbandingkan skala peta dengan kondisi medan. Contoh: dengan skala 1 : 25.000 yang berarti 1 cm di peta sama dengan 250 meter di medan yang sebenarnya. Pada saat tertentu kita melewati suatu punggungan kecil

Kita sudah memperkirakan bahwa dengan melewati punggungan itu berarti sudah berubah contournya. Padahal kondisi punggungan itu masih kurang dari 50 meter. Berarti kita telah salah orientasi. Hal hal inilah yang harus dipahami, agar kesalahan orientasi yang terkecil dapat dihindari.

2. Memahami Kompas

Kompas yang biasa digunakan dalam orientasi ada 2 jenis yaitu:

a. Kompas bidik jenis prisma

b. Kompas orientasi (kompas Silva)

Pada dasarnya kedua kompas tersebut mempunyai fungsi yang sama yaitu :

Mengetahui arah

Pada posisi mendatar, jarum kompas akan selalu menunjuk arah utara. Sesuai dengan arah utara Magnet Bumi.

Membidik sasaran

Dengan kompas prisma, apabila kita ingin mengetahui berapa besar sudut kompas dari posisi kita berdiri ke sasaran bidik. Besarnya sudut bidikan akan langsung dapat diketahui. Sedangkan dengan kompas silva terdapat sedikit perbedaan dengan kompas prisma, yaitu pada kompas ini apabila kita membidik sasaran, besarnya sudut kompas tidak dapat langsung kita baca. Melainkan harus dgn penyesuaian terlebih dahulu yaitu dengan memutar piringan pembagian derajat sehingga tanda panah penyesuai atau tanda "N"(North) dapat segaris dengan jarum utara kompas. Maka besarnya sudut sudah dapat diketahui,

3. Memahami Peta Kompas

Sebelum masuk ke medan yang sebenarnya kita harus mengetahui dan memahami tanda tanda medan pada peta. Misalnya nama puncak bukit, sungai, jurang, dan sebagainya. Keterangan mengenai hal ini dapat diketahui dgn membaca keterangan pada peta atau mungkin bertanya ke

pada penduduk.

Langkah selanjutnya adalah orientasi peta. Orientasi peta adalah meng Utarakan peta atau dengan kata lain menyesuaikan letak peta dengan benatng alam yang sebenarnya kita hadapi. Langkah langkah dalam orientasi peta :

a. Dengan kompas prisma

1. Letakkan peta pada bidang datar

2. Bentangkan kompas di atas peta

3. Himpitkan garis rambut pada kompas dan takik pada cincin jempol dengan sumbu Y peta

4. Geser/ putar putarkan peta tanpa posisi kompas, sampai jarum kompas dengan garis rambut sejajar dengan sumbu Y Peta.

b. Dengan kompas silva

1. Letakkan peta pada bidang datar

2. Setel piringan kompas dengan pembagian derajat pada posisi 0°, kemudian letakkan di atas peta

3. Himpitkan tanda panah penyesuai, garis penyesuai, garis bantu, sehingga sejajar dengan sumbu Y peta.

4. Geser/ putar‑putarkan peta tanpa merubah posisi kompas sampai jarum kompas dengan tanda panah penyesuai sejajar dengan sumbu Y peta.

Bila semua tahapan tersebut telah dilakukan dengan benar, berarti peta telah terorientasi.

4. Memahami Cara Plotting di Peta

Plotting adalah

Menggambar atau membuat titik di peta

Membuat garis di peta

Menggambar / membuat tanda tanda tertentu di peta Plotting berguna untuk membantu kita dalam membaca peta.

Contoh cara plotting di peta:

Regu Wana Demit berada pada posisi koordinat di titik A (3986:6360) + 1400 m dpl. SMC memerintahkan regu Wana Demit Agar menuju Koordinat T(402D:6268)


+ 1301 m dpl.


Langkah langkah dalam plotting di peta :

1. Plotting koordinat T di peta dengan menggunakan konektor.

Pembacaan koordinat dimulai dari sumbu X dulu, setelah itu baru sumbu Y. (X ; Y).
T ( 4020 : 6286 )





2. Plotting sudut peta dari A ke T

Tarik garis dari A ke T

Ukur besar sudut A ke T dari titik A ke arah garis AT dengan busur derajat/ kompas orientasi

Pembacaan sudut menggunakan sistem Azimuth (0‑360°) searah putaran jarum jam.

Sudut ini berguna untuk mengorientasi arah dari A ke T.



3. Interpretasi peta untuk menentukan lintasan yang efisien dari A menuju T.

Interpretasi ini dapat berupa garis lurus atau berkelok-kelok mengikuti bentuk jalan setapak, bentuk alur sungai ataupun punggungan. Harus di pahami betul bentuk garis‑garis contour.


4. Plotting lintasan dan memperkirakan waktu tempuhFaktor-faktor yang mempengaruhi waktu tempuh:

Kemiringan lereng

panjang lintasan

keadaan dan kondisi medan ( hutan lebat, semak berduri, gurun pasir, ataupun berbatuan).

Keadaan cuaca rata‑rata

Waktu pelaksanaan ( pagi,siang,atau malam)

kondisi fisik dan mental serta perlengkapan yg dibawa


5. Bergerak dari A menuju ke T

Catatan : sebelum bergesak biasakan melakukan check ulang segala kondisi yang ada.

Vivat et Floreat '






kompas prima

nama bagian-bagiannya

kotak kompas dengan pembagian arah angin dan cincin karet

kaca kompas yg dapat diputar dengan pembagian derajat

pelat yg bercahaya dengan garis tanda dan garis rambut

garis petunjuk yg bercahaya

lingkaran kompas dengan pembagian derajat dan jarum kompas yg bercahaya

gelang kaca dari tembaga

tutup kompas dengan kaca, garis rambut, garis tanda yg bercahaya di bibir pelindung

pelindung kaca

sekrup pengapit

prisma yg dapat disetel, dengan lubang tempat melihat dan cincin jempol dengan takik

Orientasi peta dengan kompas prisma

O R I E N T E E R I N G

O R I E N T E E R I N G

Apakah Orienteering itu?

Orienteering adalah olah raga yang mana seorang orienteer (pelaku orienteering) menggunakan peta dan kompas dengan tepat dan akurat untuk menemukan titik dipermukaan bumi. Hal ini menjadi suatu kenikmatan jika dilakukan di hutan atau sebagai olahraga yang dilombakan.

Standar jalur orienteering terdiri dari start, rangkaian dari titik kontrol yang ditandai dengan lingkaran, dihubungkan oleh garis dan angka agar didatangi oleh peserta,dan finish. Lingkaran pada titik kontrol terletak ditengah tempat yang akan ditemukan;atau disebut juga deskripsi kontrol (kadangkala disebut petunjuk). Diatas tanah, bendera kontrol menandakan lokasi dimana orienteer harus mendatangi lokasi tersebut.

Untuk membuktikan telah datang,seorang orienteer menggunakan "punches"/alat pelubang kertas atau stempel yang tergantung dekat bendera untuk menandai kartu kontrol yang dibawanya.Tanda pelubang tidak sama pada tiap titik kontrol untuk membedakan titik kontrol satu dengan lain.

Jalur antara "control" tidak selalu spesifik, dan ini keseluruhannya tergantung kepada orienteer,pemilihan rute yang tepat dan kemampuan navigasi adalah esensi utama dari orienteering.

Banyak kegiatan orienteering menggunakan titik start yang sama dengan finish untuk memastikan bahwa tiap orienteer mempunyai kesempatan untuk memilih rute mereka sendiri, dengan batasan waktu yang telah ditentukan.

Peta
Meskipun mungkin untuk melakukan orienteering dengan sembarang peta, tetapi akan lebih mudah lagi jika menggunakan peta yang khusus untuk orienteering. Selain petanya akurat dan detil, peta tersebut disiapkan dengan skala manusia, daerah-daerah dan perkembangan wilayah dipetakan sehingga apa yang nampak di peta adalah hasil dari pembangunan manusia, dan perluasan wilayah berlangsung dengan cepat.

Peta orienteering berkembang dengan cepat kurang lebih 50 tahun yang lalu. PAda tahun 1940an, kegiatan orienteering di Skandinavia menggunakan peta 1 : 100.000 (1 cm : 1 Km),menggunakan peta terbitan pemerintah, kadang hitam putih dan tanpa garis kontur untuk menampilkan bentuk dari daratan. Dewasa ini, banyak kegiatan orienteering dilaksanakan dengan peta 5 warna yang memakai interval kontur 5 meter dan memakai skala 1 : 10.000 (1 : 100 meter).

Banyak ciri-ciri peta orienteering yang berhubungan dengan peta untuk mendaki gunung dan peta yang digunakan umumnya yang dibuat oleh pemerintah. Bagaimanapun, satu gambaran dari peta orienteering yang spesifik adalah : garis utara peta. Pada contoh terlihat disini, garis tersebut digambarkan dengan warna biru (pada beberapa peta berwarna hitam). Garis utara peta adalah garis lurus/sejajar yang membujur dari selatan magnetiske utara magnetis, dan membentang sepanjang 500 meter pada peta. Mengapa garis utara pada peta orienteering tidak sama dengan utara sebenarnya? sebab sudut antara utara magnetis dan utara sebenarnya (deklinasi) sangatlah besar pada beberapa tempat di dunia, dan alasan orienteer menggunakan kompas untuk menentukan arah nmeraka sendiri (kearah utara magnetis, bukan utara sebenarnya, ini menjadi standar untuk garis patokan pada peta sehingga mudah untuk menggunakan kompas orienteering untuk menentukan sudut kompas.
Beberapa aturan umum untuk simbol peta orienteeting dibuat agar sistem mudah dimengerti.

Simbol Peta Orienteering:
* Simbol hitam digunakan untuk bentukan batuan (sebagai contoh batu besar, tebing, tanah berbatu) dan ntuk tampilan garis seperti jalan,jalan setapak, gang sama seperti bangunan bangunan buatan manusia (sebagai contoh, reruntuhan dan gedung-gedung)
* Simbol coklat digunakan untuk bentukan tanah seperti garis kontur, retakan tanah, bukit kecil.
* Biru digunakan untuk bentukan air: danau, kolam,sungai, jeram,rawa-rawa.
* Kuning untuk menampilkan vegetasi - khususnya untuk tanah terbuka tanpa hutan. Kepadatan dari warna kuning menunjukkan : warna kuning terang untuk padang rumput, kuning pucat untuk padang rumput dengan rumput yang tinggi.
* Hijau digunakan untuk menunjukkan vegetasi yang menghambat pergerakan dari seorang orienteer. Daerah yang berwarna paling hijau, disebut "fight", yang hampir tidak mungkin untuk dilalui.
* Putih di peta orienteering menunjukkan hutan dengan sedikit atau tanpa tanaman dibawah pohon - hutan yang dapat dilaluio oleh orienteer dengan mudah.
* Ungu (atau merah) digunakan untuk menandai jalur orienteering di peta. Kondisi yang spesifik untuk kegiatan orienteering (seperti tempat untuk outbound dimana tanaman pertanian tumbuh) juga didesain dengan warna merah.


Sekilas Tentang Orienteering
Orienteering berarti peta, hutan dan petualangan. tidak menjadi masalah apakah itu orang muda ataupun tua. anda dapat berlari dengan cepat, berlari dengan pelan ataupun berjalan. Anda dapat memulainya sesuai dengan keinginan dan memilih rute anda sendiri antara marker/tanda merah atau putih. Jika anda ingin sesuaitu yang menyenangkan, udara segar, menjelajahi wilayah pedesaan - orienteering dapat menjadi olahraga yang cocok bagi anda!
apakah orienteering?

Orienteering adalah olahraga dimana pesaing nenentukan arahnya sendiri antara titik kontrol atau khususnya yang tergambar di peta. Ada berbagai macam orienteering, yang paling umum adalah orienteering dengan berjalan kaki. Untuk kegiatan ini, jalur membentang sepanjang kurang lebih 2 km untuk pemula dan anak-anak sampai 12 km untuk orienteer dewasa yang sudah berpengalaman. Pada beberapa kegiatan orienteering ada beberapa jalur untuk pemula dan untuk yang sudah ahli. Banyak Kegiatan orienteering di mulai pada kegiatan yang diberi kode warna (C4).

Mengapa Melakukan Orienteering? Orienteering mengambil lokasi di berbagai tempat di alam terbuka, dari taman kota sampai pedesaan hutan dan moorlands. Anda dapat menikmati pemandangan pedesaan, yang kadangkala belum pernah anda kunjungi, hal ini mudah, jalan yang tidak melelahkan menjadi tetap bugar.

Orienteering adalah olah raga yang sempurna untuk pelajar. Karena mempunyai jalur yang menantang untuk segala usia dan kemampuan, dan dapat digunakan sebagai elemen di kurikulum nasional untuk IPA, Geografi dan Mathematika. Orienteering adalah sebuah aktivitas yang dapat dilakukan di halaman sekolah sama baiknya dengan di daerah pedesaan.

Pemilihan Jalur pada Orienteering

Navigasi pada orienteering dapat dibagi dalam dua faktor:

• memilih satu dari beberapa rute yang mungkin untuk mencapat kontrol point
• menemukan jalan anda sendiri sepanjang rute

Sekali anda belajar beberapa teknik dasar orienteering dan teknik navigasi, anda akan selalu dapat menemukan kontrol - jika peta yang diberikan akurat. Oleh karena itu, banyak perbedaan waktu individual dapat terjadi karena pemilihan rute. Ini memang benar adanya ketika kecepatan melewati wilayah bervariasi secara dramatis di tempat yang berbeda-beda, yang mana dapat terjadi oleh banyak alasan:

* jalan setapak di hutan lebih cepat dilewati
* vegetasi dipeta yang berwarna hijau dapat memperlambat perjalanan
* jalan menanjak dan kemudian menurun mungkin lebih lambat dibandingkan jalan mendatar
* jalur lebih cepat yang potensial mungkin tanpa bantuan navigasi, ketika rute yang lebih panjang/pendek menyediakan pendekatan navigasi yang mudah ke titik kontrol.

Faktor lain adalah tiap-tiap individu mungkin mempunyai kekuatan yang berbeda-beda; seorang mungkin berlari sangat cepat di jalan setapak, tetapi lambat secara drastis ketika masuk hutan; yang lain mungkin tidak mempunyai kecepatan yang baik, tetapi tangguh ketika jalan menanjak; yang lain lagi mungkin tidak punya kepercayaan diri dalam kemampuannya membaca kompas, tetapi mungkin sangat baik dalam hal membaca kontur. Jalur terbaik untuk pemula mungkin bukan jalur terbaik unruk para orienteer yang ahli.

Pilihan rute yang diberikan pada lomba diantara titik-titik kontrol mungkin mempunyai banyak solusi pilihan jalur yang terbaik. Tetapi, solusi jalur yang terbaik mungkin tidak menguntungkan ketika seorang orienteer tidak merencanakannya secara cermat.

Sebagai contoh, peta diatas dimana didalamnya terdapat pilihan jalur/rute dan variasi-variasinya yang diberikan kepada orienteer papan atas pada Kejuaraan Nasional swedia beberapa tahun yang lalu. Tiap jalur orienteer ditampilkan oleh satu garis merah, dan tempat dimana beberapa individu memakai jalur yang sama, nomor berwarna merah ditampilkan berapa banyak orienteer mengikuti beberapa bagian dari jalur. Beberapa tempat tidak bisa dilewati karena tanaman pertanian sedang tumbuh dan ditandai dengan silang merah.
Meskipun ini mungkin contoh yang ekstrem, hal ini menunjukkan variasi dari jalur (dan kombinasi subset dari jalur) yang dapat terjadi pada single leg.


Tipe-Tipe Kompas

Kompas yang baik mempunyai cairan yang terdapat di dalamnya; cairan tersebut mengatur gerakan dari jarum, sehingga anda dapat menggunakan kompas dengan baik walaupun memegangnya kurang dengan sempurna. Jangan membeli kompas yang murah tetapi tanpa cairan yang terdapat di dalamnya. Jarum kompas diwarnai dalam dua warna. Jika kompas digenggam secara benar (mendatar), ujung warna merah mengarah ke utara, dan putih mengarah ke selatan. An interesting detail is that there are northern- and southern-hemisphere compasses. This has to do with the fact that the magnetic field lines, to which a compass needle aligns, point into the earth at the north and south magnetic poles. Ketika anda menggunakan kompas utara hemispher di, katakanlah, austeralia, arah selatan dari magnet mengarah kebawah oleh medan magnet, dan juga lebih berat dibanding arah utara - hasil di jarum yang dapat ditangkap dan ditarik pada dasar kompas ketika kompas diletakkan secara horizontal.
Ada Dua Tipe Kompas Orienteering :


baseplate atau kompas protractor

Kompas tipe ini ditemukan oleh Kjellstrom bersaudara semasa perang dunia II dan terdiri atas sebuah rectangular baseplate, yang ditandai dengan panah warna merah sepanjang axis, dan lingkaran kompas ditandai derajat (hampir di seluruh dunia untuk lingkaran penuh adalahy 360 derajat , tetapi sebagian belahan eropa menggunakan 400 derajat). Tanda dibagian dasar rumah kompas adalah sebuah panah dan sebuah garis paralel di dalam panah tsb. tampilan tambahan mungkin termasuk lanyard untuk memasang kompas di pinggang, garis skala untuk ukuran jarak peta sepanjang satu atau lebih ujung dari baseplate, sebuah cermin untuk membaca peta secara detail, dan lubang berbentuk lingkaran dan segitiga untuk menandai jalur orienteering diatas peta.

Kompas Jempol / Ibujari
Di pertengahan tahun 1980 an, sebuah organisasi orienteering top dari Swedia membuat terobosan untuk mengganti kompas baseplate dengan mempertajam baseplate dan membuat lubang untuk memasang kompas tsb di jempol. Kompas ini lalu dipasang di jempol tangan kiri, diletakkan di atas kompas yang juga dipegang dengang tangan kiri pula. Keuntungan dari sisitem ini adalah peta dan kompas selalu di baca dalam satu unit, peta menjadi lebih mudah di baca dan cepat, ditambah satu tangan bebas bergerak; kekurangan adalah sudut yang sangat akurat sesuai dengan sudut kompas sangat sulit diambil. Kesukaan seseorang biasanya menentukan pemakaian tipe kompas yang akan dipakai; kejuaraan dunia memperbolehkan penggunaan kedua tipe kompas tersebuat.

Menggunakan tipe kompas yang lain, ada dua skill dasar yang dibutuhkan seorang orienteer :

• Membaca Peta
• Mengambil Sudut

Menggunakan kompas untuk membaca peta.
Ini adalah teknik yang sederhana, dan ini mungkin kegunaan kompas yang paling penting :

• Pegang kompas secara horizontal.
• Letakkan kompas mendatar di atas peta.
• putar peta sampai "garis utara" dari peta sejajar/satu garis lurus dengan jarum kompas.

Arah peta sekarang sudah sama dengan medan yang sebenarnya. Ini membuat lebih mudah dibaca, seperti membaca tulisan akan lebih mudah dari atas ke bawah.

Mengambil sudut

Setiap arah dapat dinyatakan sebagai sebuah sudut dengan acuan arah utara. di dalam kemiliteran atau kepramukaan, ini dinamakan sebuah "azimuth", dan sudut-sudutnya dinyatakan oleh angka dengan satuan derajat. Orienteer mempunyai cara yang mudah, hanya mengatur sudut pada kompas mereka dan menjaga jarum tetap dan tidak berubah, yang mana akan membawa mereka ke arah yang di tuju. Cara mudah mengatur arah pada kompas orienteering adalah :

* letakkan kompas di atas peta sehingga jarum kompas mengarah ke atas sesuai dengan jalan yang ingin anda tuju
*
putar rumah kompas sehingga jarum kompas paralel dengan arah utara yang terdapat di peta (pastikan titik panah utara dan bukan selatan)

kutip dari: pendakierror

Wednesday, June 25, 2008

PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN PERJALANAN DI ALAM BEBAS

PENDAHULUAN

Dorongan untuk melakukan petualangan di alam bebas menyebabkan para penggiatnya melakukan berbagai kegiatan perjalanan, mulai dari pendakian gunung, penyusuran pantai , pengarungan sungai berarus deras, dll. Perjalanan tsb dilakukan dengan berbagai tujuan mulai dari eksplorasi, survey maupun hanya untuk berjalan-jalan. Semua perjalanan tsb memerlukan persiapan yang baik, mengingat kegiatan di alam bebas seperti ini menghadapkan kita pada berbagai kondisi alam yang apabila tidak kita ketahui dengan baik akan menghadapkan kita pada keadaan yang dapat membahayakan jiwa kita, dan sebaliknya bila kita pahami akan memberikan kenikmatan berpetualang pada penggiatnya.

Agar perjalanan di alam bebas dapat berjalan sesuai dengan rencana kita, ada beberapa hal yang perlu dilakukan :


1. TUJUAN

Merumuskan suatu tujuan haruslah berdasarkan realita, tidak boleh terlalu ambisius. Tujuan haruslah disesuaikan dana yang telah tersedia, kemampuan anggota, dan waktu. Setiap anggota harus mengetahui dengan jelas tujuan perjalanannya, hal ini untuk menghindari kesalahpahaman yang mungkin akan terjadi.

2. WAKTU

Apakah waktu yang ditetapkan bisa diikuti oleh semua anggota ? perencanaan perjalanan alam bebas harus pula memperhitungkan kalender kuliah atau pekerjaan anggota-anggotanya. Hal lain yang harus diperhatikan adalah musim pada saat pelaksanaan perjalanan alam bebas tsb.

3. PESERTA

Jumlah anggota yang ikut haruslah ditetapkan dengan beberapa pertimbangan, berapa orang yang dapat dilibatkan dengan fasilitas transportasi yang ada ? berapa orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tujuan berdasarkan keahlian, pengalaman dan minat peserta bekerjasama eegentk sesuai dengan ae iitanuyan' iklnpdnlak k untuk menentukan itu semua maka seleksi haruslah dilakukan. Tentukan koordinator perjalanan (leader), bidang-bidang koordinasi, subkoordinasi, seperti bidang dana, publikasi dan dokumentasi, perlengkapan akomodasi, logistik, medis dll. Koordinator perjalanan haruslah dipilih dari orang-orang yang berwibawa dan punya pengalaman sebagai pemimpin. Dia tidak harus seorang pendaki yang hebat, tetapi yang lebih penting lagi adalah yang mampu mengkoordinasi pendakian tsb.

4. ANGGARAN KEUANGAN

Dalam menyusun keuangan, beberapa hal harus diperhitungkan, antara lain kemungkinan situasi ekonomi negara kita, seperti inflasi, perubahan kurs mata uang asing. Sebagai contoh ekspedisi Indonesia ke Himalaya beberapa tahun yang lalu tidak jadi berangkat hanya beberapa hari sebelum pemberangkatan karena terjadi inflasi. Kemungkinan lain adalah tidak tercapainya dana yang dibutuhkan.

Alokasi dana atau perjalanan harus tepat dan masuk akal. Buatlah anggaran yang terperinci untuk setiap bidang. Pengeluaran dan pemasukan uang hanya berhak dilakukan oleh satu orang, mis bendahara atau pemimpin perjalanan.

5. PERIJINAN

Setiap daerah atau negara mempunyai peraturan perijinan yang berbeda. Izin ini tergantung juga pada sifat ekspedisi yang akan dilakukan : untuk penelitian, wisata, pembuatan film, atau petualangan. Demikian pula apabila perjalanan itu gabungan dengan pihak luar negeri, bagaimana prosedurnya haruslah diperhitungkan.

6. PEMBUKUAN PERJALANAN

Pembukuan sebaiknya dilakukan secepatnya, kalau perjalanan itu dilakukan pada masa liburan mis, pembukuan harus dilaksanakan jauh-jauh hari sebelum kehabisan tiket . Kalau suatu lembaga memastikan akan memberikan bantuan transportasi tentulah kita tidak akan kesulitan , tinggal menentukan tanggal keberangkatan yang pasti.

7. SPONSOR dan PUBLIKASI

Adakalanya pencantuman seorang penasehat atau pelindung dalam organisasi perjalanan dilakukan dengan pertimbangan diplomatis, yaitu untuk mendukung organisasi itu dalam usaha untuk mencari kemudahan fasilitas atau lainnya.

Publikasi di media massa seringkali penting dan berkaitan erat dengan usaha pengumpulan dana. Seorang yang bertanggung jawab atas publikasi perlu ditunjuk. Dia harus pandai berhubungan dengan pihak luar dan menarik minat pers untuk menyiarkan ekspedisi ini baik di koran, majalah, radio maupun televisi. Siaran pers harus disiapkan secara menarik lengkap dengan foto atau gambar.

8. PENELITIAN DAN PERENCANAAN PERJALANAN

Perencanaan terperinci harus dilakukan oleh setiap bidang. Kalau memang memungkinkan ada baiknya mengirimkan satu kelompok pendahulu untuk dilakukan survey lokasi, yang bertugas mencari informasi tentang lokasi. Tinggi gunung, tumbuh-tumbuhan yang ada, arus sungai, temperatur, adat istiadat penduduk setempat, semua informasi tsb haruslah diketahui. Team survey harus juga mencari informasi tentang camp induk yang akan didirikan dan untuk melapor pada pejabat setempat, tidak lupa menghubungi puskesmas atau dokter setempat (untuk bekerja sama apabila ada kecelakaan dalam perjalanan). Bila survey tidak bisa dilaksanakan pencarian informasi bila dilakukan dengan bertanya kepada orang yang sudah pernah berekspedisi ke sana, membaca buku atau mempelajari peta.

Dengan terkumpulnya seluruh informasi kita dapat merencanakan perjalanan sematang mungkin. Lakukanlah pengecekan dan konfirmasi seluruh informasi apa yang telah masuk. Checklist perlengkapan disesuaikan dengan kondisi lokasi, buatlah daftar peralatan yang harus dibawa oleh individu atau kelompok. Pastikan tiap anggota membawa P3K dan obat-obatan pribadi.

9. PERENCANAAN di LAPANGAN

Kegiatan di lapangan harus sudah jauh-jauh hari disiapkan. Dirumuskan secara terperinci dalam schedule. Susunlah rencana itu dalam suatu jadwal khusus hari per hari. Tetapkanlah waktu yang diperlukan untuk mencapai target/ tujuan perjalanan, serta strategi yang akan digunakan dan rute yang akan ditempuh, serta tempat menginap/ bivoak.

10. BRIEFING

Seluruh anggota perjalanan akhirnya dikumpulkan untuk menerima briefing. Pada kesempatan ini, pimpinan perjalanan menjelaskan segala sesuatu yang berkenaan dengan perjalanan antara lain : tujuan, lokasi, kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi, metode dan strategi di lapangan dsb, kalau perlu dalam kesempatan ini diadakan pula ceramah oleh para ahli untuk menjelaskan tentang lokasi dari segi geologi atau antropologi. Kesempatan ini juga dapat dilaksanakan untuk mengenal dan mengadakan latihan pemakaian peralatan baru.

11. CHECK KESEHATAN

Pastikan semua anggota telah melakukan check kesehatan. Usahakan mendapat vaksinasi untuk mencegah demam, tuberculoses, serta anti tetanus.

12. PELAKSANAAN di LAPANGAN

Dalam tahap ini pemimpin perjalanan langsung menangani pelaksanaan perjalanan. Pimpinan harus pandai menekankan kepada anggota-anggotanya bahwa keberhasilan suatu perjalanan ditentukan oleh kemampuan setiap anggota untuk belajar tinggal dan bekerjasama sebagai suatu kelompok yang utuh, pada setiap kesempatan lakukanlah pertemuan untuk mengadakan evaluasi dan diskusi mengenai masalah-masalah yang dihadapi. Berilah kesempatan setiap bidang untuk melaporkan setiap kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan, sehingga setiap anggota akan dapat mengetahuinya.

13. SETELAH PERJALANAN

Tahap ini adalah anti klimaks, sehingga kegiatannya seringkali terulur-ulur, bahkan tak jarang dilupakan. Baiknya membuat laporan perjalanan. Kalau memungkinkan kirimkanlah ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran perjalanan.


PERLENGKAPAN DAN PERBEKALAN
Keberhasilan suatu perjalanan di alam bebas ditentukan juga oleh perencanaan perlengkapan dan perbekalan yang tepat. Beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :
  • Tujuan
  • Jenis medan
  • Lama perjalanan
  • Keterbatasan kemampuan membawa
  • Hal-hal khusus, mis : obat-obatan tertentu.

    Setelah mengetahui hal-hal tsb, maka kita dapat memilih perlengkapan dan perbekalan yang sesuai dan selengkap mungkin, tetapi bebannya tidak melebihi kemampuan membawanya. Perhitungan beban total untuk perorangan tidak boleh melebihi sepertiga berat badan (sekitar 15 – 20 kg).


Perlengkapan perjalanan alam bebas dapat dikelompokan sbb :
1. Perlengkapan dasar, meliputi :
  • Perlengkapan untuk pergerakan.
  • Perlengkapan untuk memasak, makan, minum.
  • Perlengkapan untuk MCK
  • Perlengkapan pribadi.

  • 2. Perlengkapan khusus, yang disesuaikan dengan perjalanan :
  • Perlengkapan penelitian, (kamera, buku, alat tulis)
  • Perlengkapan pendakian tebing (kernmantel, karabiner)

  • 3. Perlengkapan tambahan
  • Perlengkapan ini dapat dibawa atau tidak, mis : semir, syal


  • PERLENGKAPAN DASAR

    Perlengkapan jalan (untuk medan hutan gunung)

    1. Sepatu
    • Melindungi tapak kaki sampai mata kaki
    • Kulit tebal tidak mudah sobek bila kena duri.
    • Keras bagian depannya, untuk melindungi ujung jari kaki apabila terbentur batu.
    • Bentuk sol bawahnya dapat menggigit ke segala arah dan cukup kaku
    • Ada lubang ventilasi bersekat halus.

    2. Kaos kaki
    • Menyerap keringat
    • Menghindari lecet pada kaki

    3. Celana lapangan
    • Kuat, lembut, ringan, praktis
    • Tidak menggangu gerakan kaki
    • Terbuat dari bahan yang menyerap keringat
    • Mudah kering, bila basah tidak menambah berat

    4. Baju Lapangan
    • Melindungi tubuh dari kondisi sekitar
    • Kuat, ringan, tidak menggangu pergerakan
    • Terbuat dari bahan yang menyerap keringat
    • Praktis, mudah kering

    5. Topi lapangan
    • Melindungi kepala dari kemungkinan cidera akibat duri
    • Melindungi kepala dari curahan hujan, terutama kepala bagian belakang
    • Kuat dan tidak mudah robek

    6. Sarung tangan
    • Sebaiknya terbuat dari kulit, tidak kaku dan tidak menghalangi pergerakan

    7. Ikat pinggang
    • Terbuat dari bahan yang kuat, dengan kepala yang tidak terlalu besar tapi teguh. Kegunaan ikat pinggang selain menjaga agar celana tidak melorot juga untuk meletakkan alat-alat yang perlu cepat dijangkau , seperti pisau pinggang, tempat air minum dll.

    8. Ransel (carrier)
    • Ringan, kuat, sesuai dengan kebutuhan dan keadaan medan, nyaman dipakai dan praktis.

    9. Peralatan navigasi
    • Kompas, peta, penggaris, busur derajat, pensil dll.

    10. Lampu senter
    • Water proof dan dilapisi karet
    • Bola lampu dan batery cadangan

    11. Peluit

    12. Pisau
    • Pisau saku serba guna
    • Pisau pinggang
    • Golok tebas

    13. Perlengkapan tidur :
    • Satu set pakaian tidur
    • Kaus kaki untuk tidur
    • Sleeping bag
    • Matras
    • Tenda/ ponco/ plastik untuk bivak

    14. Perlengkapan masak dan makan :
    • Alat masak lapangan (misting)
    • Alat bantu makan lainnya (sendok, piring, dll)
    • Alat pembuat api (lilin, spirtus, parafin, dll)
    • Vedples

    PERENCANAAN PERBEKALAN

    Yang perlu diperhatikan :
    • Lamanya perjalanan yang akan dilakukan
    • Aktivitas yang akan dilakukan
    • Keadaan medan yang akan dihadapi
    • Sehubungan dengan hal di atas, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan :
    • Cukup mengandung kalori, mempunyai komposisi gizi, serta tidak asing di lidah
    • Terlindung dari kerusakan, tahan lama, mudah dan sederhana dalam penangannya
    • Sebaiknya makanan yang siap pakai





  •